Selasa, 06 Desember 2016

Hipoglikemia

Penyakit Hipoglikemia

A.    Pengertian Hipoglikemia
Penyakit Hipoglikemia didefinisikan sebagai keadaan di mana kadar glukosa lebih rendah dari 45 mg/dL-50 mg/dL. Hipoglikemia juga bisa di definisikan sebagai keadaan dimana kadar gula darah di bawah 60 mg/dL dan disertai dengan adanya gejala klinis pada penderita. Pravelensi hipoglikemia juga cukup tinggi, kurang lebih 90% pasien yang mendapatkan terapi imsulin pernah mengalami hipoglikemia (Ernawati, 2010).
Hasil gambar untuk hipoglikemia
Efek hipoglikemia sangat berkaitan dengan sistem saraf pusat, sistem pencernaan, dan sistem peredaran darah. Glukosa sendiri merupakan bahan bakar utama metabolisme untuk otak. Otak tidak dapat mensintesis glukosa apabila kadar glukosa  dalam tubuh sedikit, oleh karena itu gangguan pasokan glukosa dapat menimbulkan disfungsi sistem saraf pusat sehingga akan menyebabkan pusing, bingung, dan lemah (Kedia, 2011).

   B.     Penyebab Hipoglikemia
Menurut Boyle (2007), penyebab hipoglikemi yaitu:
1.      Dosis pemberian insulin yang kurang tepat, sehingga asupan karbohidrat berkurang karena asupan glukosa berkurang.
2.      Gangguan ginjal
Hipoglikemia pada gangguan ginjal dapat diakibatkan oleh penurunan glukoneogenesis, kerja insulin berlebih sehingga berkurangnya asupan kalori.
3.      Terapi salsilat
Salisilat mampu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sekresi insulin yang distimulasi glukosa pada orang normal maupun orang yang terkena diabetes.
4.      Usia : hipoglikemia muncul lebih berat dan terjadi pada kadar gula yang lebih tinggi pada orang tua dibandingkan dengan usia yang lebih muda.
5.      Konsumsi alkohol yang dapat menyebabkan produksi glukosa endogen berkurang.

C.     Gejala dan tanda hipoglikemia
Kadar gula darah
Gejala neurogenik
Gejala neuroglikopenik
59,4 mg/dL
Berkeringat
Ataxia, paresthesia
50,4 mg/dL
Mulut kering,rasa kelaparan
Sakit kepala
39,5 mg/dL
pucat
Kejang, koma, kematian


D.    Klasifikasi klinis Hipoglikemia Akut

Ringan
Simtomatik, dapat diatasi sendiri, tidak ada gangguan pada aktivitas sehari-hari. Biasanya terjadi lapar, dan mual.
Sedang
Simtomatik, dapat diatasi sendiri,. tetapi dapat menimbulkan gangguan pada aktivitas sehari-hari. Biasanya terjadi penurunan daya ingat, konsenterasi, penurunan koordinasi gerak
Berat
Sering tidak simtomatik, pasien tidak dapat mengatasi sendiri karena adanya gangguan kognitif. Sehingga:
a.       Membutuhkan pihak ketiga tetapi tidak membutuhkan terapi parental.
b.      Disertai kejang atau koma.

E.     Pencegahan Hipoglikemia
1.    Makan sesuai dengan aktivitas yang kita lakukan. Hal ini penting untuk menjaga ketersediaan gula yang dibutuhkan oleh tubuh. Terlebih lagi untuk penderita diabetes yang akan melakukan olahraga, pastikan Anda mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat cukup dan menyesuaikan dosis insulin yang Anda pakai sesuai dengan anjuran dokter.
2.    Hindari mengonsumsi alkohol.
3.    Pantau kadar gula Anda secara berkala. Hal ini penting untuk dilakukan tiap hari untuk memastikan kadar gula darah berada dalam kisaran normal. Jika Anda sering mengalami hipoglikemia pada malam hari, cek kadar gula darah pada pukul 3.00 atau 4.00, yaitu ketika hipoglikemia sering dirasakan oleh para penderita diabetes.
4.    Kenali gejala-gejala hipoglikemia yang muncul. Pengetahuan kita mengenai hal ini dapat membantu menangani hipoglikemia secara cepat.
5.    Selalu siapkan makanan atau obat-obatan pereda gejala di mana pun Anda berada.Salah satu obat yang mungkin akan diajarkan penggunaannya oleh dokter adalah suntikan glukagon.







0 komentar:

Posting Komentar